Medikacare

Apakah Bayi Boleh Dibedong? - Medikacare

Apakah Bayi Boleh Dibedong? - Medikacare

Membedong bayi yang baru lahir sudah menjadi tradisi turun temurun dikalangan masyarakat sejak dahulu. Cara ini dipercaya dapat membuat bayi lebih nyaman dan tidur lebih nyenyak. Namun, apakah penggunaan bedong pada bayi diperbolehkan?


Membedong bayi dilakukan dengan membalut tubuh bayi, mulai dari bahu hingga ujung kaki menggunakan kain bedong. Ketika dibedong, hanya leher dan kepala bayi saja yang tidak tertutup kain. Umumnya, membedong bayi bertujuan untuk membuatnya merasa hangat dan terlindungi.

Tujuan Membedong Bayi

Beberapa orang meyakini bahwa membedong bayi akan membuatnya merasa hangat seperti saat dipeluk erat atau sewaktu berada di dalam rahim Bunda. Namun, ada pula yang percaya bahwa membedong bayi bisa memperbaiki bentuk kaki bayi.

Faktanya, kaki bayi pasti berbentuk bengkok karena ia mengikuti posisi saat masih berada dalam kandungan. Seiring dengan bertambahnya usia, kaki bayi akan mulai lurus secara alami. Proses ini umumnya, berlangsung secara bertahap hingga bayi berusia 3 tahun. Artinya, tanpa dibedong pun kaki bayi akan lurus dan tumbuh normal dengan sendirinya.

Bila Bunda tetap ingin membedong bayi, hal tersebut sebenarnya sah-sah saja. Perlu diingat, bawasannya tujuan membedong bayi bukan untuk meluruskan kaki bayi, melainkan hanya untuk membuat tubuh bayi tetap hangat.

Perlukah Bayi Dibedong Sepanjang Hari?

Bayi memiliki gerakan refleks yang muncul secara tiba-tiba dan bisa membuat bayi terkejut atau terbangun saat tidur. Membedong bayi diketahui dapat mencegah bayi terkejut akibat refleksnya tersebut, sehingga ia bisa tidur dengan nyenyak.

Meski demikian, bayi tidak dianjurkan untuk dibedong sepanjang hari. Saat dibedong, kedua kaki bayi berada dalam posisi rapat dan lurus. Hal ini bisa membuat tulang panggul bayi bergeser jika ia dibedong seharian, apalagi jika bedongnya terlalu kencang.

Bahaya lain yang bisa mengintai adalah sudden infant death syndrome (SIDS) atau sindrom kematian mendadak. Terjadinya risiko SIDS akan meningkat jika bayi berguling ke posisi tengkurap saat dibedong. Selain itu, membedong bayi bisa membuatnya sesak dan kepanasan.

Kapan Bayi Harus Berhenti Dibedong?

Bunda sebaiknya tidak membedong bayi saat ia sudah bisa membalikkan badan, berguling, dan belajar tengkurap. Biasanya, kemampuan ini mulai terjadi di usia 2 bulan dan semakin berkembang saat bayi berusia 4-6 bulan.

Bayi juga sebaiknya tidak dibedong di siang hari dan saat ia terlihat banyak bergerak. Cara ini akan membantu bayi untuk membedakan antara siang dan malam, sehingga pola tidurnya semakin teratur mengikuti pola tidur Bunda.

Bayi memang menjadi tidak rewel dan bisa tidur lebih pulas ketika dibedong. Akan tetapi, membedong bukanlah cara satu-satunya untuk membuat bayi tidur dengan nyaman dan nyenyak. Ada beberapa cara lain yang bisa Bunda lakukan untuk membuat si kecil tidur nyenyak, misalnya menggunakan empeng, menciptakan suasana kamar yang nyaman, serta mengatur suhu kamar yang pas.

Nah, sekarang Bunda sudah tahu bahwa membedong bayi sebenarnya diperbolehkan. Hanya saja, kebiasaan ini tidak boleh dilakukan sepanjang hari. Selain berbahaya, membedong bayi secara terus-menerus membuatnya tidak bisa bergerak dengan bebas dan merasa tidak nyaman.

Untuk mencegah terjadinya hal-hal berbahaya akibat membedong bayi, pastikan Bunda membedong si kecil dengan cara yang aman dan menggunakan kain bedong yang nyaman untuk si kecil. Jika masih ragu dan bingung bagaimana melakukannya, Bunda bisa berkonsultasi kepada bidan atau dokter agar diberikan saran yang tepat ya, Bun.

Artikel Lain

Cara mengatasi putting lecet - Medikacare
Cara mengatasi putting lecet - Medikacare
Cara merawat Payudara Bunda - Medikacare
Cara merawat Payudara Bunda - Medikacare
Makanan untuk ASI Booster - Medikacare
Makanan untuk ASI Booster - Medikacare
Tips posisi menyusui yang benar - Medikacare
Tips posisi menyusui yang benar - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB